Laman

Senin, 03 Januari 2011

Rebung

Rebung adalah nama umum bagi terubus bambu, yang baru tumbuh berasal dari akar tunggal induknya. Rebung sangatlah mudah ditemukan disemua daerah di Indonesia. Hampir semua suku di Indonesia mengenal rebung sebagai makanan, kecuali suku-suku di pedalaman Irian Jaya (Handoko, 2003)
Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik. Kandungan serat pangan pada rebung adalah 2,56 %  lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai (1,27 %), pecay (1,58 %), ketimun (0,61 %), dan sawi (1,01 %). Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai faktor penting dalam gizi manusia karena tidak menghasilkan energi. Selain itu, kekurangan serat tidak menimbulkan gejala spesifik, seperti halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi tertentu. Akan tetapi sekarang, makanan yang mengandung serat dicari oleh masyarakat. Serat memiliki fungsi yang baik untuk memperlancar pencernaan dan mencegah penyakit saluran pencernaan (Wulandari, 2009).
Dalam pembuatan tepung rebung ini lebih baik menggunakan rebung dari bambu Ma. Bambu Ma adalah jenis rebung yang biasa dimasak sebagai sayur, kulitnya berwarna kekuning-kuningan, ukurannya lebih besar, dan tidak mengeluarkan bau aneh. Setiap rebung memiliki rata-rata 1 kg, setelah dikupas beratnya 850 gram. Produktivitas rebung Ma sangat tinggi yatu 20.00 kg/ha. Pada umumnya cara pembuatan tepung rebung sama dengan pembuatan tepung dari bahan lainnya (Ameliawati et al, 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar