Laman

Rabu, 22 September 2010

“ANGKA KECUKUPAN ENERGI"

“ANGKA KECUKUPAN ENERGI"
OLEH :
MISNANI
05071007020

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
2009
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi sangat dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan, dan melakukan aktivitas fisik. Energi yang digunakan diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada didalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein suatu bahan makanan akan menentukan nilai energinya (Almatsier, 2004).
Menurut Sastrowinoto (1985), konsumsi energi didefinisikan sebagai suatu energi yang dikeluarkan atau dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas tertentu. Konsumsi energi pada manusia diukur dengan KiloKalori (KKal). Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi
Salah satu proses penting dalam tubuh manusia adalah berubahnya energi kimia dari makanan menjadi panas dan energi mekanik. Makanan dipecah di dalam usus menjadi senyawa kimia sederhana sehingga dapat dicerna oleh dinding alat pencerna sampai ke aliran darah. Bagian terbesar dari pecahan makanan kemudian diangkut ke hati untuk disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen dan jika dibutuhkan lalu dilepaskan ke dalam aliran darah sebagian besar dalam bentuk senyawa gula. Hanya sebagian kecil pecahan makanan itu terpakai untuk membangun jaringan tubuh atau tinggal pada jaringan lembut sebagai lemah. Dengan perantaraan darah, bahan makanan yang berenergi itu mencapai semua sel tubuh dan mendapatkan energi dirinya dengan jalan menghancurkan menjadi produk akhir yang berenergi rendah (air, karbondioksida dan urea) (Sastrowinoto, 1985).
Konsumsi energi diukur secara tak langsung melalui konsumsi oksigen yang kemudian dihasilkan dengan hasil kerja. Setiap liter oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh manusia menghasilkan energi sebesar 4,8 KKal dan dinamakan nilai kalorifik dari oksigen Pada waktu bekerja, pengeluaran energi meningkat. Makin besar gerakan otot maka makin tinggi pula pengeluaran energi kerjanya. Kenaikan konsumsi energi yang nampak dalam kerja fisik itu dinyatakan dalam Kalori Kerja (Anita et al, 2009).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui angka kecukupan energi setiap hari nya.

II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ilmu gizi dilaksanakan di ruang kuliah 1207 pada hari Kamis 15 Oktober 2009 pada pukul 08.00 sampai dengan selesai.
B. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu 1) kertas, 2) pena, 3) penggaris, 4) pensil dan 5) tipe-X.
C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum ini adalah :
1. Praktikan dijelaskan materi tentang energi dan perhitungan angka kecukupan energi.
2. Praktikan diberi waktu 24 jam untuk mencatat kegiatan 24 jam kedepan untuk dihitung seberapa besar energi yang dikeluarkan selama 24 jam tersebut.
3. Perhitungan dicari berdasarkan perhitungan Angka Kecukupan Energi Dewasa (Hardiansyah, et al, 1989).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel angka kecukupan energi individu bagi wanita dewasa > 20 tahun (Hardiansyah et al, 1989).

No. Jenis penggunaan energi Waktu (Jam) Jumlah energi (Kal)
1 EMB 1172,2
2 EK 24
a. Tidur 9 747,27
b. Kuliah 4 293,05
c. Pekerjaan ringan 3 249,09
d. kegiatan lain
• Kegiatan dirumah
- mencuci 1 180,74
- menyapu 0,5 3
• Kegiatan sosial 41,513 51,66
e. Santai, waktu luang 3,5 239,32
Jumlah AKEI (kal/org/hr) 24 2102,6


B. Pembahasan
Praktikum ini kedua ini adalah tentang Angka Kecukupan Energi. Kebutuhan energi seseorang sehari dapat ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-komponen berikut antara lain Angka Metabolisme Basal, aktivitas fisik dan pengaruh Dinamika Khusus Makanan. Ketiga komponne itu berbeda untuk tiap orang menurut umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat kesehatan dan faktor lain. Penaksiran kebutuhan energi untuk aktivitas fisik, biasanya tidak digunakan nilai energi tiap kegiatan karena terlalu memakan waktu dan kurang praktis.
Angka Metabolisme Basal adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas, dan pekerjaan lain alat-alat tubuh, serta untuk proses merabolisme di dalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. kurang lebih dua pertiga energi yang eluarkan seorang sehari digunakan untuk metabolisme basal tubuh. Angka metabolime basal dinyatakan dalam kilokalori per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin pada orang yang sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan lingkungan.Energi Metabolisme Basal (EMB) untuk tubuh saya adalah 1172,2 kal.
Faktor yang mempengaruhi angka metabolime basal adalah ukuran tubuh, komposisi tubuh, umur, tidur, suhu tubuh, sekresi kelnjar endokrin, kehamilan, status gizi dan suhu lingkungan. Ukuran tubuh merupakan peubah utama dalam menentukan pengeluaran energi seseorang yang memberi sumbangan lebih dari separuh EMB. Tubuh yang besar mempunyai EMB lebih besar dari tubuh yang kecil. Komposisi tubuh yang banyak mengandung otot lebih banyak membutuhkan energi dari orang yang tidak banyak mengandung otot. Berdasarkan tabel Berat badan dalam kg dan ukuran metabolik tubuh (Almatsier, 2004), ukuran metabolik tubuh saya yang beratnya 46 kg adalah 17,4 kg.
AMB lebih tinggi pada usia muda dari pada usia tua. Pada usia muda tubuh lebih banyak berotot, AMB tinggi tinggi waktu lahir dan meningkat hingga umur dua tahun, menurun berangsur-angsur untuk mneingkat lagi pada usia remaja. Semakin tua tubuh semakin banyak mengandung jaringan lemak, sehingga AMB menurun. AMB menurun sebesar + 2 % tiap sepuluh tahun sesudah umur tiga puluh tahun. Suhu tubuh bertindak sebagai katalisator terhadap sebagian besar reaksi kimia. Oleh karen itu, AMB meningkat jika suhu meningkat. Hal ini sesuai dengan pengeluaran energi, semakin berat kegiatan yang dilakukan semakin tinggi pengeluaran energinya. Selama tidur, otot-otot tubuh dan emosi mengalami relaksasi. Ini akan menurunkan AMB sebanyak 10%. Selain itu, keadaan gizi kurang akan menurunkan menurunkan AMB sampai 20%. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk mempertahankan berat badan pada konsumsi makanan dibawah kebutuhan.
Energi yang saya hitung adalah energi yang saya keluarkan untuk beraktivitas pada hari jum’at tanggal 16 November 2009. Energi yang saya keluarkan sehari semalam itu adalah 2102,6 kal. Energi ini dikeluarkan dari aktivitas tidur yang membutuhkan energi sebanyak 747,27 kal, kuliah selama 4 jam dengan energi 293,05 kal, pekerjaan ringan seperti makan, minum, mandi, berpakaian dan shalat selama 3 jam dengan energi 294,09 kal, kegiatan dirumah seperti mencuci dan menyapu dengan energi 222,25 kal, kegiatan sosial yang membutuhkan energi 351,66 kal dan energi untuk waktu santai seperti nonton, mendengarkan musik dan lain-lain sejumlah 239,32 kal.
Jumlah energi yang saya keluarkan pada hari jum’at ini yang berjumlah 2102,6 kal dapat kita kaitkan dengan asupan energi yang saya komsumsi pada perhitungan recall sebelmnya yang berjumlah 1849,25 Kkal. Energi yang saya gunakan lebih kecil dari asupan energi yang saya konsumsi. Kelebihannya sebagian disimpan dalam jaringan tubuh seperti kelebihan lemak disimpan dibawah kulit, kelebihan protein disimpan dihati dan kelebihan karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen di otot. Senyawa yang tersimpan ini bisa digunakan untuk menghasilkan energi jika tubuh mengalami kekurangan energi.
Konsumsi energi harus diperhatikan, kekurangan energi menyebabkan berat badan berkurang dari berat badan seharusnya. Jika berlebihan juga akan menyebabkan peningkatan berat badan atau kegemukan. Kegemukan ini karen terlalu banyak simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu, juga disebabkan karen kurang bergerak atau berolahraga. Jadi, keseimbangan energi bagi tubuh itu sangat penting agar tubuh kita tetap sehat.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan energi seseorang sehari dapat ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-komponen berikut antara lain Angka Metabolisme Basal, aktivitas fisik dan pengaruh Dinamika Khusus Makanan.
2. Tubuh yang besar mempunyai EMB lebih besar dari tubuh yang kecil.
3. Komposisi tubuh yang banyak mengandung otot lebih banyak membutuhkan energi dari orang yang tidak banyak mengandung otot.
4. Konsumsi energi harus diperhatikan, kekurangan energi menyebabkan berat badan berkurang dari berat badan seharusnya. Sedangkan, Kelebihan energi akan menyebabkan peningkatan berat badan atau kegemukan
5. Energi yang saya konsumsi perhari (hasil metode recall) lebih tinggi dari energi yang saya keluarkan (AKEI), hal ini mengindikasikan bahwa saya mengalami kelebihan energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar